Senin, 11 Agustus 2014

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA



PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang ,yang memerlukan suber daya manusia dalam  jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan , untuk meenuhi sumber daya tersebut , pendidikan memiliki peran yang sangat penting .
Hal ini sesuai dengan uu no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membangun karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa ,pendidikan nasional tidak lain bertujuan untuk berkembang nya potensi pelajar Indonesia agar menjadi pelajar yang sehat , berilmu, kreatif ,mandiri ,demokratis, bertanggung jawab   ,berakhlaq mulia beriman dan bertatakwa kepada tuhan yang maha esa
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan di atas , jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang apapun , mulai dari sekolah dasar sekolah menengah pertama (smp) ,sekolah menengah akhir (smp) , hingga perguruan tinggi harus di jalankan dan di selenggarakan  secara sistematis serta di dukung oleh beberapa aspek seperti lingkungan ,media , dan keluarga guna mencapai tujuan tersebut,agar pelajarindonesia dapat membentuk karakter sehingga mampu bersaing ,beretika ,bermoral ,sopan ,dan dapat berinteraksi degan masyarakat    Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.
Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.
Berdasar kan pengalaman saya  ketika saya mengikuti program pengabdian yang diselenggarakan oleh pondok pesantren saya ,dan saya di tugaskan di daerah malang selatan yang keadaan masyarakatnya sangat minim dalam hal pendidikan , per ekonomian  dan kurangnya peran keluarga dalam mensupport anak – anak nya,serta tenaga pengajar yang hanya mementingkan absen atau kehadiran nya saja,dengan seperti demikian apakah mereka akan mencetak generasi bangsa yang ,baik . namun yang saya temukan disana hanyalah generasi yang biasa-biasa saja ,generasi yang tidak ahli dalam segala bidang ,kurang sopan santun ,dan mementingkan kerja keras dengan penghasilan yang sedikit seperti tukang kayu ,tukang batu kapur putih , pencari rumput untuk ternak – ternak nya yang semuanya tidak memerlukan pemikiran dan strategi ,Apakah ini bangsa Indonesia yang akan memajukan negaranya ?.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktek pendidikan di atas apabila di lihat dari standard pendidikan (KTSP) yang sedang berjalan di Indonesia dan penilaian di sekolah tujuan pendidikan di jenjeng sekolah dasar dan di jenjang sekolah menengah pertama sebenar nya sudah dapat di capai dengan baik ,pembinaan karakter juga sudah termasuk sub materi yang di ajarkan. namun permasalahannya pendidikan karakter di sekolah selama ini baru baru menyantuh tahap pengenalandan belum pada tingkat internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari
Menurut penuturan guru saya kemampuan tanpa strategi itu hanya menentukan kesuksesan sebanyak 20% jadi inti nya dari100% , 20% nya di kuasai oleh kemampuan atau teknisi sering disebut dengan hard skill sedangkan 80% nya di kuasai oleh kemampuan atau sering di sebut dgn soft skill , di dunia saat ini banyak kita temui orang – orang sukses namun bisa di buktikan  bahwa kesuksesan meraka banyak yang mengandal kan soft skill , hal ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan karakter bangsa Indonesia perlu di tingkat kan , dan meng isyaratkan kita sebagai bangsa Indonesia untuk mendukung dan menjalan kan pendidikan yang setinggi-tinggi nya
Karakter bangsa yang terpenting dalam pendidikan karena merupakan nilai yang berhubungan dengan tuhan yang maha esa ,diri sendiri ,sesama manusia dan bangsa yang terwujud dalam pikiran sikap , perasaan , hukum , tata krama , adat istiadat dan norma-norma agama
Pada dasar nya pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai karakter kepeda warga sekola dalam artian pelajar Indonesia yang meliputi kemauan mereka , tindakan mereka ,dan berbagai pengetahuan untuk melaksanakan nilai- nilai tesebut baik terhadap tuhan yang maha esa , diri sendiri, sesama manusia ,dan lingkungan  maupun kebangsaan sehingga pelajar Indonesia mampu menjadi bangsa yang luwes dan berani memajukan serta memperjuangkan negaranya dalam segala bidang dan tujuan bangsa indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar